About Me

Foto Saya
Warsinem Berkonde
WARGA SIJI ENEM BERNAFSU KOMPAK DAN PENUH IDE | X6 SMANSSA 2011/2012 °\(^▿^)/°
Lihat profil lengkapku

Orener's

Rabu, 31 Agustus 2011

Ngabuburit Bersama Keluarga

Sore itu aku berjalan-jalan disebuah pusat perbelanjaan dengan keluargaku.Kami berencana membeli baju-baju untuk dipakai disaat lebaran.Kami memilah-milah  baju yang cocok untuk kami.Setelah kami mendapatkan baju yang kami inginkan,kami bergegas untuk pulang.Tak terasa sudah hampir berbuka puasa,dan ibu mengajak kami untuk berbuka dirumah makan terdekat.
Kami menyetujuhi ajakan ibu dan segera menuju rumah makan terdekat.Sesampainya disana kami bertemu dengan pengemis tua,hatiku tersentuh.Pengemis tua itu terlihat lelah dan kelaparan.Dengan pakaian compang-campingnya ia berulang kali memegangi perutnya.Tak lama kemudian ibu menghampirinya.Ibu mengajaknya untuk berbuka puasa bersama kami.
Pengemis tua tadi melahap makan –makanan yang tersedia dimeja.Karena terlalu lapar,pengemis itu makan dengan lahab dan tergesa-gesa.Setelah berbuka puasa aku,keluarga dan pengemis tadi meninggalkan rumah makan, saat diperjalanan ibu mendengar adzan isya. Lalu kami semua bergegas menuju masjid terdekat untuk melaksanakan solat isya dan tarawih sampai selesai.
Febriandita A.P
X6/12
Senin, 29 Agustus 2011

Pengalaman Terburuk Ketika Berada Disebuah Pusat Perbelanjaan


Sore itu aku berjalan – jalan disebuah pusat perbelanjaan dengan teman – temanku. Disitu aku dan teman – temanku melihat berbagai macam buah – buahan yang seakan menggoda untuk dimakan. Tetapi hari ini aku puasa, akhirnya aku melanjutkan perjalanan dan melihat – lihat berbagai macam baju. Disitu banyak sekali baju – baju yang bagus. Akhirnya aku pun membeli dua buah baju untuk adik – adikku.
Tidak terasa waktu pun sudah menunjukkan jam 16 lebih 05 menit, aku dan teman – teman bergegas untuk mencari masjid didaerah pusat perbelanjaan itu. Karena didaerah itu tidak ada masjid, aku dan teman – teman tidak jadi shalat dan langsung pergi ke warnet untuk bermain game (Andy). Tetapi awan pun seakan tertawa melihat aku dan teman – temanku tidak shalat. Aku pun malu dan mondar – mandir kebingungan karena waktu sudah semakin sore. Pukul 17.00 HP-ku berbunyi, ternyata ada sms dari ayahku, beliau bertanya “udah shalat dek?”.
Aku mondar – mandir kebingungan menjawab sms beliau. Setelah dipikir – pikir aku harus menjawabnya dengan jujur. Beberapa menit kemudian terdengar sms dari beliau dan menyuruhku untuk segera pulang agar bisa shalat di rumah. Akhirnya aku pun memutuskan untuk pulang (Dhea).

Rozzy Sulistiawan
x-6 / 26
 
Sabtu, 27 Agustus 2011

Pangeran Boneka

Sore itu aku berjalan-jalan di sebuah Pusat Perbelanjaan dengan temanku. Kami memasuki toko buku yang menyediakan novel-novel Indonesia dan novel tejemahan. Kami melihat-lihat novel yang tersedia di rak-rak yang ada disana. Lama sekali kami memilih buku yang akan kami beli. Setelah menemukan bukunya, kami pergi ke kasir untuk membayar buku yang kami pilih.

Setelah keluar dari toko buku, kami pergi ke area Timezone. Kemudian kami membeli koin untuk bermain permainan yang ada disana. Aku sangat tertarik pada permainan mengambil boneka yang box-nya terlihat sangat manis dan menggemaskan. Ada banyak boneka yang berwarna-warni dan sangat lucu didalamnya. Aku mengajak temanku ke permainan itu dan kami mulai mencoba mengambil boneka teady bear putih itu. Tetapi, setelah satu jam mencoba dan semua koin yang kami beli habis, aku dan temanku tidak mendapatkan boneka teddy bear itu ataupun boneka yang lain.

Tiba-tiba, sayup-sayup terdengar langkah seseorang dari belakangku. Dia melihatku yang sangat kecewa dan terlihat bersedih. Setelah itu dia mencoba untuk mengambil boneka yang sangat aku idam-idamkan dan memberikannya kepadaku. Aku sangat senang dan berterimakasih kepadanya,dia seperti pangeran untukku.

(Tia Ayu Sulistyana / X-6 / 27)
Jumat, 26 Agustus 2011

Aku dan Sahabatku By : yiswi indah-29


Aku dan Sahabatku
By : yiswi indah-29
Sore itu, aku berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan dengan sahabatku. Kami melewati toko-toko yang ada di sana. Saat pulang, sahabatku bertemu dengan seseorang yang tak aku kenal, mereka saling bercakap-cakap. Namun tidak aku sangka, sahabatku kembali dengan tetesan air mata di pipinya. Aku hanya bisa menduga-duga, yang aku lakukan saat ini hanya menenangkan sahabatku itu.

Perlahan, sahabatku mulai menceritakan apa yang telah terjadi. Ternyata sahabatku itu telah dihipnotis oleh orang yang tak dikenal tadi. Aku tidak menyangka jika kejadiannya akan seperti itu, perasaanku mengatakan ada hal lain yang menyebabkan sahabatku yang cantik ini menjadi sedih. Dia mondar-mandir di kamarku, aku tahu dia sedang gelisah. Aku ingin dia menceritakan apa yang sesungguhnya. Sepertinya dia berbohong mengenai kejadian yang menimpanya tadi.

Di dalam kamarku kami juga mendengarkan alunan musik klasik. Aku berulang-ulang bertanya apa yang sebenarnya. Akhirnya temanku mau bercerita, akupun mendengarkan setiap kata-kata yang terucap. Setelah selesai bercerita, aku dan temanku kembali mendengarkan musik klasik.

Salah Menilai Orang

Sore itu aku berjalan-jalan disebuah pusat perbelanjaan dengan adikku. Di sana kami membeli sepatu-sepatu untuk hadiah ayah ibuku. Kami melihat-lihat dari satu toko ke toko yang lain. Setelah lama mencari, akhirnya kami mendapatkan dua pasang sepatu yang serasi. Kemudian kami memutuskan untuk membeli makanan karena perut kami sudah keroncongan.

Sesampainya di sana kami bertemu dengan sosok misterius yang tidak kami kenal. Sepertinya orang itu mempunya niat jahat terhadap kami, adikku mulai ketakutan. Sosok laki-laki itu terlihat menyeramkan dengan pakaian hitam gelap. Lelaki itu bolak-balik memegang kepalanya seolah dia sedang kebingungan. Kelihatanya lelaki itu ingin menanyakan sesuatu kepada kami. Ternyata benar lelaki itu memperlihatkan satu lembar foto gadis remaja yang tak lain adalah anaknya yang hilang. 

Laki-laki itu mencoba bertanya kepada orang-orang yang ditemuinya termasuk kami, tetapi tak seorang pun tahu tentang anak gadis laki-laki itu. Setelah cukup lama kami berbincang-bincang terdengar suara wanita tua dari ujung yang berteriak memanggil lelaki itu, sepertinya sang nenek pernah melihat anak gadis lelaki itu, lelaki itu segera berlari menemui sumber suara. Semoga lelaki itu bertemu dengan anak gadisnya, kami pun memutuskan pulang dan ingin segera memberikan hadiah untuk orang tua kami, pengalaman pada sore itu sangat berharga agar kami tidak hanya menilai orang dari penampilanya saja.

 Evawane Fahma Kusumawardani
 X-6/09

Meninggalkan Pesanan


Sore itu aku berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan dengan kakak saya. Kami melihat barang-barang elektronik. Kami suka memegang-megang barang elektronik yang tersedia. Ada banyak benda seperti lemari es, speaker, dan lain-lain. Kami mulai tertarik pergi ke penjualan perangkat komputer.
          Kami sampai di tempat penjualan perangkat komputer. Saya ingin sekali membeli satu komputer yang ada disana, tetapi saya  tidak mempunyai uang sama sekali(azka). Saya  melihat dompet kakak saya yang hanya berisi 50.000. karena tidak punya uang. Kami hanya melihat warna-warni komputer disana. Setelah puas, kami memutuskan untuk makan.
          Kami mencari-cari tempat  untuk makan yang murah dan  tidak jauh dari tempat penjualan komputer itu. Kami memasuki sebuah restoran dan melihat-lihat menu yang tersedia disana. Kami menunggu pesanan terlalu lama dan kami memutuskan untuk pergi meninggalkan pesanana tanpa ijin.
          Itu merupakan pengalaman yang menggelikan.



Gutomo Saputro/x-6/13
Kamis, 25 Agustus 2011

Peristiwa Disore Hari


Sore itu, aku berjalan-jalan disebuah pusat perbelanjaan dengan teman-temanku. Kami disana ingin membeli baju-baju untuk lebaran. Di sebuah toko berwarna merah kami memilih-milih baju yang bagus. Pada saat memilih baju salah seorang temanku asik sendiri memilih-milih baju. Sampai tak sadar dia terpisah dari rombongan teman-teman.
Beberapa menit kemudian aku teringat kalau temanku yang bernama Tyas tidak ada dirombonganku. Aku mencoba menelepon-nelepon dia. Dari kejauhan aku memandangi orang-orang disekitarku,namun aku tidak melihat Tyas disekitarku. Aku dan rombongan teman-temanku mencari Tyas sampai mondar-mandir didepan toko-toko baju. Salah seorang temanku melihat Tyas ada disebuah toko roti,dan akhirnya kami menuju kesana. Ternyata disana Tyas sedang makan roti dan minum teh,setelah kami bertanya kepadanya, ternyata mengapa Tyas tadi hilang dari rombongan yaitu karena Tyas sangat kelaparan menahan puasa seharian.
Setelah mendengar alasan Tyas kami semua langsung ketawa-ketawa tak hentinya. Kemudian Kami berjalan-jalan untuk melanjutkan mencari baju. Ditengah perjalanan Tyas mendengar handphoneku berbunyi. Ternyata ibuku meneleponku untuk menyuruhku pulang,kamipun langsung pulang walaupun kami belum mendapatkan baju untuk lebaran.


DEASY KHARISSA
X6/06
Selasa, 23 Agustus 2011

DITUDUH MENCURI


            Sore itu, aku berjalan-jalan di sebuah pusat perbelanjaan dengan kakakku. Ditempat perbelanjaan itu terdapat baju-baju yang murah. Disana banyak orang sedang memilih-milih baju. Kami berjalan menuju tempat tumpukan-tumpukan baju. Kami memilih baju yang kami inginkan.
            Setelah kami mendapatkan baju yang kami inginkan, kami menuju kasir untuk membayar baju tersebut. Ternyata saat kami sampai di kasir, aku baru menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Padahal aku membeli baju banyak sekali dan aku sepintas melihat kakakku mengeluarkan dompet yang terlihat banyak uang. Aku memutuskan untuk mondar-mandir sebentar di sekitar kasir dan kakakku mengantri di kasir itu, karena anrtiannya terlihat banyak. Setelah mondar-mandir, aku kembali ke kasir. Kakakku telah pergi meninggalkan kasir sementara aku belum membayar pakaian yang aku beli.
Aku kebingungan ketika orang-orang sudah membayar pakaian yang mereka beli. Aku mendenar seorang Security sedang berbisik-bisik kepada petugas kasir. Lalu aku ditanya-tanyai oleh Security tersebut. Akhirnya aku dibawa ke pos keamanan karena dituduh mencuri pakaian-pakaian yang akan saya beli.


Fawwaz Aldi T. / 11 / X6