About Me
- Warsinem Berkonde
- WARGA SIJI ENEM BERNAFSU KOMPAK DAN PENUH IDE | X6 SMANSSA 2011/2012 °\(^▿^)/°
Orener's
Jumat, 04 November 2011
Lapangan SMANSSA 4 Oktober 2011
Begitu saya turun dari anak tangga yang menghubungkan kelas atas dengan kelas bawah, tepat di depan saya terbentang sebidang tanah persegi panjang. Tanah yang tidak terlalu luas tetapi bisa dikatakan cukup untuk sebuah lapangan sekolah ini sedang dalam proses pembangunan. Ketika saya sampai di depan lapangan udara sejuk langsung terasa, ditemani angin semilir yang bertiup ke arah selatan menambah suasana yang damai. Saat saya duduk dibawah pohon jambu air, tepat ditengah lapangan terlihat 2 orang lelaki paruh baya sedang menanam rumput. Tidak jauh dari 2 orang lelaki tersebut, terlihat seseorang sedang menggaruk pasir. Mereka adalah para pekerja yang sedang membangun lapangan baru sekolah saya.
D isebelah kanan lapangan terdapat sebuah perpustakaan yang rencananya juga akan di renovasi. Pohon apel jawa dan jambu air terlihat menghiasi halaman didepan perpustakaan. Selain perpustakaan disana juga terdapat dapur dan ruang kelas X7-X9. Di depan kelas X7, terlihat sosok seorang guru laki-laki sedang berbincang-bincang dengan guru Bahasa Indonesia saya.
Setelah itu kuarahkan pandanganku ke depan. Terlihat pohon palm berjajar-jajar menghiasi taman yang berada di depan kelas XI dan X atas. Nampak beberapa siswa sedang duduk di depan koridor kelas. Beberapa diantara mereka sedang memperhatikan lapangan yang sedang di bangun.
Di pinggir lapangan nampak seorang laki-laki berdasi sedang mengamati para pekerja. Di sekitar lapangan tersebut terdapat jalan setapak yang melingkari sepanjang lapangan yang baru saja dibuat dengan lapisan semen dan bata. Di sebelah kiri lapangan terlihat 2 tower air yang berdiri kokoh di sebidang tanah bekas bongkaran gedung lama. Terlihat juga ruang kelas XII yng di depannya terdapat rumput hijau, pohon belimbing dan pohon mangga yang menghiasi taman depan kelas.
Dian Ayu Purnasari
X6/08
D isebelah kanan lapangan terdapat sebuah perpustakaan yang rencananya juga akan di renovasi. Pohon apel jawa dan jambu air terlihat menghiasi halaman didepan perpustakaan. Selain perpustakaan disana juga terdapat dapur dan ruang kelas X7-X9. Di depan kelas X7, terlihat sosok seorang guru laki-laki sedang berbincang-bincang dengan guru Bahasa Indonesia saya.
Setelah itu kuarahkan pandanganku ke depan. Terlihat pohon palm berjajar-jajar menghiasi taman yang berada di depan kelas XI dan X atas. Nampak beberapa siswa sedang duduk di depan koridor kelas. Beberapa diantara mereka sedang memperhatikan lapangan yang sedang di bangun.
Di pinggir lapangan nampak seorang laki-laki berdasi sedang mengamati para pekerja. Di sekitar lapangan tersebut terdapat jalan setapak yang melingkari sepanjang lapangan yang baru saja dibuat dengan lapisan semen dan bata. Di sebelah kiri lapangan terlihat 2 tower air yang berdiri kokoh di sebidang tanah bekas bongkaran gedung lama. Terlihat juga ruang kelas XII yng di depannya terdapat rumput hijau, pohon belimbing dan pohon mangga yang menghiasi taman depan kelas.
Dian Ayu Purnasari
X6/08
Rabu, 02 November 2011
Muhammad
Iqbal
18
X-6
Warna Baru SMAN 1 Salatiga
Tatkala mentari bersinar terang yang menghangatkan jiwa,
nampak tanah berpasir hening tak bernyawa. Terdengar senandung melodi nyanyian
burung nan indah serta tanaman-tanaman hias yang memanjakan mata dengan
keindahannya. Kupandang langit biru nan elok serta kupu-kupu menari dengan
anggun menandakan hari cerah akan datang. Kualihkan pandanganku ke tanah
berpasir yang menyuguhkan suasana hening di hati. Kudengar suara gemericik air
dari cakrawala. Benar saja. Kupandang seorang meneteskan air segar untuk memandikan
rerumputan yang kering kerontang. Terpampang juga tiang menjulang tinggi berlambang
keberanian serta ketangguhan.
Ketika
kutengok ke arah kanan, kupandang pepohonan nan rindang yang menyejukan hati
serta bangunan kokoh nan indah tempat dimana murid menimba ilmu.
Kulihat
tanaman-tanaman indah nan elok di tepian, terlihat juga tangga berjajar rapi
yang kiranya telah termakan waktu. Walau termakan usia, tapi telah diisi kenangan
masa lalu yang tak terlupakan. Di sini, di sekolah ini, kan ku ciptakan
prestasi setinggi langit yang mencerahkan masa depanku, walau waktu kan
menghadang, walau semangatku kan goyah, ku kan terus gapai cita-citaku.
“dream don’t turn to
dust”
Langganan:
Postingan (Atom)