About Me

Foto Saya
Warsinem Berkonde
WARGA SIJI ENEM BERNAFSU KOMPAK DAN PENUH IDE | X6 SMANSSA 2011/2012 °\(^▿^)/°
Lihat profil lengkapku

Orener's

Selasa, 18 Oktober 2011

Jantung SMA Negeri 1 Salatiga


Bohlam pijar 410 watt yang menggantung di langit timur memberi harapan baru bidang tanah berpasir yang berdesir. Berdiri di samping jalan berpaving, mengintip biru sabana barat, hanyut oleh buaian semilir angin pagi yang syahdu. Seorang guru berjilbab nampak santai membimbing murid-muridnya di bawah pohon tua penuh warna. Hawa dingin segera menjalari rerumputan yang berjuang hidup walau sebenarnya nyaris redup. Sepetak gurun yang akan menjadi lapangan cantik yang bergelora. Ya, proses renovasi memang sedang dilakukan disini. Pagar bambu sederhana dengan ikatan ravia kusut yang mengitarinya seolah sedang berthawaf mengelilingi Ka’bah. Tak mau kalah dengan jama’ah haji yang berangkat pada musim ini.
Terlihat dua orang bertopi yang rutin memberi air minum rumput-rumput yang merana kehausan. Sesekali terdengar gemricik air yang mereka suguhkan. Dengan senjata panjang yang bisa diulur-ulur berwarna telur asin, mereka bekerja dengan penuh sukacita. Sebuah tiang tinggi nan kokoh pembelah gedung tak tampak ditemani oleh gagahnya merah putih. Tiang yang dulunya nampak tua dan berkarat, kini berubah menjadi tiang yang modis. Berdiri, tegak dan menantang. Sedikit menengok ke kanan, terdapat perpustakaan yang akan disulap menjadi the best library. Tempat ini selalu dikunjungi para siswa pada saat jam KBM maupun sesudahnya. Ada banyak ilmu yang terselip rapi di rak-rak berdebu yang semakin termakan waktu. Bahkan oksigen di dalam ruanganpun ikut tercemar oleh limbah-limbah ilmu yang melayang-layang di udara. Mengelilingi lapangan, terdapat gedung-gedung megah tempat seluruh siswa mendapatkan segalanya. Tertutupnya seluruh pintu ruang kelas menjadi tanda berlangsungnya proses pengisian gelas kosong menjadi penuh isi, bahkan ada juga yang ”tak mau” diisi dan ”susah” diisi.
Lapangan utama seolah menjadi pusat SMA Negeri 1 Salatiga. Meskipun sekarang masih belum layak disebut lapangan karena proses renovasi yang cukup memakan waktu. Gedung-gedunglah yang mengelilinginya dan menjadikannya bagai sebuah jantung. Kami menanti kehadiran jantung baru yang hijau bak permadani yang akan menemani hari-hari kami di sekolah ini. Sembari menatap langit biru nan cerah berawan pagi itu, seperti menantang masa depan kami yang penuh liku dan gelombang tak menentu. Yang pasti akan kami hadapi esok hari.


Rausanfiker Robby Maulana
X-6/24

0 komentar: