About Me
- Warsinem Berkonde
- WARGA SIJI ENEM BERNAFSU KOMPAK DAN PENUH IDE | X6 SMANSSA 2011/2012 °\(^▿^)/°
Orener's
Jumat, 10 Februari 2012
Karakter Bangsa dan Sistem Poin
Perkembangan zaman yang kian pesat tidak diikuti dengan berkembangnya karakter para
generasi muda bangsa Indonesia. Kini banyak generasi muda bangsa indonesia yang memiliki karakter kurang baik. Banyak
dari mereka melakukan perbuatan yang
tidak seharusnya. Mungkin perbuatan mereka awalnya hanya akan berdampak kecil tetapi lama-kelamaan perbuatan itu akan
berdampak besar. Salah satu contohnya adalah perbuatan para siswa sekolah yang melanggar tata tertib sekolah. Seharusnya
mereka menaati tata tertib tersebut. Tata tertib sekolah dibuat untuk membentuk
karakter dan moral para generasi
muda bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Jika
moral dan karakter para generasi
muda Indonesia sudah rusak apa jadinya bangsa Indonesia kelak?
Kini pendidikan karakter bangsa mulai diterapkan di
berbagai instansi pendidikan. Penerapan pendidikan karakter di sekolah dapat
membantu dalam hal mengatasi pelanggaran tata tertib sekolah. Namun sebagian besar siswa kurang
tertarik dengan pendidikan karakter sehingga masih ada siswa yang melanggar
tata tertib sekolah. Mungkin pihak sekoolah perlu menerapkan sistem yang lebih tegas, seperti pemberlakuan
sistem poin terhadap pelanggaran tata tertib sekolah.
Di SMA Negeri 1 Salatiga, sekolah sudah
memberlakukan sistem poin pelanggaran. Siswa-siswa yang melanggar tata tertib akan dikenakan poin pelanggaran. Sistem
ini diterapkan karena banyaknya
siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Siswa kelas X pun sudah melakukan
pelanggaran, seperti memakai sepatu yang
tidak berwarna hitam, tali sepatu yang
berwarna putih, memakai kaos kaki yang tidak sesuai, dan lain sebagainya.
Awalnya di SMA Negeri 1 Salatiga, sistem poin
pelanggaran dihitung sesuai dengan pelanggaran yang dilakukan jika
melakukan pelanggaran lagi poin sebelumnya akan ditambah dengan poin
pelanggaran yang baru saja
dilakukan. Namun sekarang, peraturan
tersebut diubah. Apabila siswa
melakukan pelanggaran lebih dari satu, poin pelanggaran sebelumnya akan
dilipatkan, contohnya siswa tidak memakai sepatu berwarna hitam akan mendapat
poin 4 dan di hari yang lain siswa
tersebut melakukan pelanggaran lagi poin pelanggaran yang dimiliki menjadi 16. Hal itu dilakukan agar siswa tidak melakukan pelanggaran lagi.
Penerapan sistem poin diharapkan dapat membuat siswa
lebih mematuhi tata tertib sekolah. Karakter siswa dapat menjadi baik jika siswa dapat menaati tata tertib atau peraturan yang ada. Karakter yang baik merupakan salah satu cara
agar Indonesia menjadi lebih maju di masa yang
akan datang.
Vega
Norma Rafika Putri
28/X-6
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar