About Me

Foto Saya
Warsinem Berkonde
WARGA SIJI ENEM BERNAFSU KOMPAK DAN PENUH IDE | X6 SMANSSA 2011/2012 °\(^▿^)/°
Lihat profil lengkapku

Orener's

Minggu, 12 Februari 2012

Pemberlakuan Sistem Poin


Pendidikan  karakter masih harus diberikan meskipun pada masa remaja. Berkembangnya potensi peserta didik khususnya di SMA 1 Salatiga yang diharapkan menjadi manusia beriman dan bertakwa kepada Allah swt, berakhlak mulia, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab memang memerlukan pembentukan karakter. Pendidikan karakter bangsa harus ditanamkan kepada siswa, mereka adalah generasi muda penerus cita-cita bangsa, agar bangsa ini tidak kehilangan jati diri di masa depan.  Orang tua peserta didik juga tentunya menginginkan sekolah anaknya bisa membangunkan karekter anak mereka. Salah satu cara pembentukan karakter yang diberlakukan di SMA 1 Salatiga yaitu penerapan sistem poin yang dikenakan pada peserta didik yang melanggar peraturan sekolah.
Sistem poin diberlakukan untuk mengurangi jumlah siswa yang melanggar tata tertib sekolah. Jumlah poin tiap pelanggaranpun berbeda, berkisar antara 3 – 150 poin. Peserta didik dituntut untuk mematuhi tata tertib. Selanjutnya, jika poin sudah berjumlah 50, orang tua siswa akan dipanggil ke sekolah guna diberi arahan. Karena banyak dari para siswa tidak mau repot bermasalah dengan orang tua yang dipanggil ke sekolah, mereka akan lebih memilih mengindahkan peraturan yang ada.
SMA 1 Salatiga akan melipatkan poin pada siswa yang melanggar peraturan yang sama. Lipatan poin  tersebut dinilai sangat efektif, karena siswa akan lebih cepat jera dalam melanggar peraturan yang biasa dilakukannya. Sementara itu, apabila poin yang dikenakan pada siswa mencapai 150 poin, siswa tersebut akan dikeluarkan dari sekolah. Tentu saja bagi siswa yang melakukan pelanggaran semacam berulangkali akan lebih cepat mencapai angka batas poin tersebut.
Akan tetapi, minimnya pengawasan kepada peserta didik berakibat pada peserta didik yang melanggar peraturan tanpa dikenakan poin. Peserta didik merasa tidak diawasi dan mulai terbiasa melanggar peraturan tanpa perlu khawatir. Jika saja pengawasan terhadap siswa yang melanggar peaturan di SMA 1 Salatiga lebih ditingkatkan, pastinya peserta didik yang melanggar peraturan akan jera pada akhirnya.
Pada dasarnya peraturan yang ada di sekolah dibuat untuk menanamkan kedisiplinan siswa. Pihak sekolah hanya membantu agar siswa menjadi pribadi yang lebih disiplin dari sebelumnya. Akan tetapi, sebanyak apapun peraturan yang ada dan sebagaimanapun usaha dari pihak sekolah, semuanya akan kembali dan bergantung kepada siswa yang menjalankan peraturan tersebut.

Ita billa thifa
X6-14

0 komentar: