About Me

Foto Saya
Warsinem Berkonde
WARGA SIJI ENEM BERNAFSU KOMPAK DAN PENUH IDE | X6 SMANSSA 2011/2012 °\(^▿^)/°
Lihat profil lengkapku

Orener's

Kamis, 19 Januari 2012

Kantin Kejujuran untuk Memupuk Karakter Bersikap Jujur oleh Dhea Arvie/07

Jujur, sebuah kata yang mudah untuk diucapkan. Namun, dalam kenyataannya sendiri tak mudah untuk dilakukan. Contoh sederhana saja, ketika Anda tidak membawa pena untuk menulis lalu tanpa ba-bi-bu Anda mengambil pena milik teman Anda. Ketika teman Anda bertanya mengapa Anda tak meminta izin kepada teman Anda, maka dengan gesit Anda akan mencari alasan seperti “Aku hanya meminjamnya sebentar.” atau “Nanti pasti kukembalikan.” Itu barulah contoh yang sederhana. Namun, dari contoh yang sederhana itu tumbuhlah contoh yang tidak sederhana lagi. Kita dapat melihatnya sekarang. Korupsi. Contoh perilaku jujur yang kelewat sederhana. Sebenarnya, perilaku tersebut diawali dari ketidak jujuran yang bersifat kecil. Diawali dari diri sendiri yang tidak membiasakan bersifat jujur. Diawali dari masa kecil yang mengabaikan kata “Jujur”. Untuk itulah lembaga pendidikan yang paling berpengaruh terhadap jiwa generasi muda menggembar-gemborkan pendidikan karakter terutama kejujuran. Untuk mengawali niat baik itu maka didirikanlah “Kantin Kejujuran”.
                Kantin kejujuran merupakan langkah awal yang sangat berpengaruh untuk mewujudkan keberhasilan pendidikan berkarakter. Dengan keberadaan kantin kejujuran siswa dilatih untuk menerapkan sikap jujur dalam kehidupan sehari-hari. Siswa melayani diri sendiri. Mengambil makanan sendiri, membayar sendiri, bahkan mereka juga mengambil kembalian sendiri. Dari situ bisa diukur seberapa tingkat kejujran para siswa. Apabila siswa tidak melakukannya dengan benar, maka dari situ dapat dilihat bahwa tingkat kejujuran siswa kurang. Penghasilan yang diperoleh dari sebuah kantin kejujuran juga dapat digunakan sebagai tolak ukur tingkat kejujuran siswa dalam. Apabila uang yang diperoleh lebih sedikit dari perhitungan keuntungan, atau dapat dikatakan rugi, maka dapat disimpulkan bahwa tingkat kejujuran para siswa  masih kurang. Namun, jika uang yang diperoleh setara dengan perhitungan keuntungan bahkan lebih, maka dapat disimpulkan bahwa sekolah berhasil memupuk sifat jujur dalam diri siswa.
                Kantin kejujuran terbukti dapat meningkatkan tingkat kejujuran siswa. Contohnya ialah, jika terdapat seorang siswa yang berlaku tidak jujur dalam mengambil kembalian. Ketika itu ada siswa lain yang melihatnya. Dia tahu bahwa orang lain melihat dia mengambil kembalian lebih. Maka dengan perasaan tak nyaman dia pasti merasa malu. Selain itu, jika setiap kali membeli barang di kantin kejujuran siswa tidak pernah berlaku jujur dalam membayar atau mengambil kembalian, maka orang-orang yang melihatnya akan mencibir dirinya. Bahkan memberi cap jelek padanya. Parahnya lagi tak akan ada seorang pun yang percaya padanya.
                Kejujuran yang ditumbuhkan melalui kantin kejujuran, meski bersifat kecil,tetapi sangat bermanfaat. Dengan sifat jujur manusia dapat hidup dengan nyaman, tanpa dibayang-bayangi oleh rasa bersalah. Dengan sifat jujur manusia dapat bersosialisasi dengan mudahnya, tanpa rasa curiga antar belah phak. Dengan sifat jujur manusia akan mempunyai kebanggaan tersendiri karena mendapat kepercayaan dari orang lain. Dan lain sebagainya. Oleh karena itu, keberadaan kantin kejujuran sangat bermanfaat sebagai sarana penanaman karakter pribadi bangsa.
                Melalui kantin kejujuran, sedikit demi sedikit rasa malu untuk bersikap tidak jujur akan tertanam dalam                diri para siswa. Pendirian kantin kejujuran di setiap sekolah sangat berguna untuk mengasah kemampuan siswa agar bertindak jujur. Mencegah masa depan yang tidak baik untuk generasi muda bangsa. Sangat baik jika semua sekolah mendirikan kantin kejujuran. Mungkin kantin kejujuran dapat juga diterapkan pada instansi-instansi perkantoran. Terutama pada kantor Bank Indonesia agar niat untuk berkorupsi dapat dikurangi.

0 komentar: