Blog Archive
-
2012
(29)
- Februari(10)
-
Januari(19)
- Keuntungan Sistem Poin yang Diberlakukan di Sekolah
- Pemberlakuaan sistem poin di SMANSSA (Febriandita ...
- Pemberlakuan Sistem Poin di Sekolah
- Menyapu Koruptor Melalui Kantin Kejujuran
- Kantin Kejujuran
- Salah Satu Cara Pembentukan Jati Diri
- paragraf argumentasi (diubah)
- Paragraf Argumentasi
- Sarana Pembentukan Karakter
- Penerapan Sistem Poin Di Sekolah
- Pemberlakuan Sistem Poin guna Mengatasi Krisis Mor...
- Kantin Kejujuran untuk Memupuk Karakter Bersikap J...
- KANTIN KEJUJURAN SEBAGAI PENINGKAT KEJUJURAN
- Kegiatan Ekonomi untuk Pendidikan Karakter
- Sistem Point dan Ketertiban Siswa
- Benarkah Penerapan Sistem Skor di Sekolah-Sekolah ?
- Poin, Pemegang Kendali Para Siswa
- PEMBERLAKUAN SISTEM POIN PADA PELANGGARAN SISWA
- Membolos di pusat perbelanjaan Sore itu aku ber...
- 2011 (59)
About Me
- Warsinem Berkonde
- WARGA SIJI ENEM BERNAFSU KOMPAK DAN PENUH IDE | X6 SMANSSA 2011/2012 °\(^▿^)/°
Orener's
Blog Archive
-
▼
2012
(29)
-
▼
Januari
(19)
- Keuntungan Sistem Poin yang Diberlakukan di Sekolah
- Pemberlakuaan sistem poin di SMANSSA (Febriandita ...
- Pemberlakuan Sistem Poin di Sekolah
- Menyapu Koruptor Melalui Kantin Kejujuran
- Kantin Kejujuran
- Salah Satu Cara Pembentukan Jati Diri
- paragraf argumentasi (diubah)
- Paragraf Argumentasi
- Sarana Pembentukan Karakter
- Penerapan Sistem Poin Di Sekolah
- Pemberlakuan Sistem Poin guna Mengatasi Krisis Mor...
- Kantin Kejujuran untuk Memupuk Karakter Bersikap J...
- KANTIN KEJUJURAN SEBAGAI PENINGKAT KEJUJURAN
- Kegiatan Ekonomi untuk Pendidikan Karakter
- Sistem Point dan Ketertiban Siswa
- Benarkah Penerapan Sistem Skor di Sekolah-Sekolah ?
- Poin, Pemegang Kendali Para Siswa
- PEMBERLAKUAN SISTEM POIN PADA PELANGGARAN SISWA
- Membolos di pusat perbelanjaan Sore itu aku ber...
-
▼
Januari
(19)
Senin, 23 Januari 2012
paragraf argumentasi (diubah)
Tiga Kali Terlambat = Pulang atau Mulai Menjajal Sistem Poin
Masa-masa SMA merupakan masa transisi bagi para remaja. Dimana pada masa ini banyak sekali perubahan sikap maupun mental yang terjadi pada remaja sebagai bentuk perkembangan dari tahap remaja menuju dewasa. Masa transisi ini disebut juga masa ‘rawan’ remaja, karena para remaja akan sulit dikendalikan dan lebih banyak mengikuti lingkungannya tanpa peduli benar atau salah tindakannya tersebut.
Masa-masa SMA merupakan masa transisi bagi para remaja. Dimana pada masa ini banyak sekali perubahan sikap maupun mental yang terjadi pada remaja sebagai bentuk perkembangan dari tahap remaja menuju dewasa. Masa transisi ini disebut juga masa ‘rawan’ remaja, karena para remaja akan sulit dikendalikan dan lebih banyak mengikuti lingkungannya tanpa peduli benar atau salah tindakannya tersebut.
Sebagai lingkungan keseharian remaja tentu perlu bagi sekolah untuk memberikan sesuatu yang ‘menekan’ dan ‘memaksa’ siswanya agar tetap patuh kepada norma sekaligus memberi pelajaran kesiplinan pada siswanya. Tujuan dari sesuatu yang ‘menekan’ dan ‘memaksa’ ini tidak lain dan tidak bukan agar terbentuk karakter bertanggung jawab dan disiplin pada diri para remaja serta mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan terjadi kepada para remaja.
Salah satu langkah yang kini gencar digalakkan sekolah-sekolah adalah pemberlakuan sistem pelanggaran dengan sistem poin. Sistem poin adalah sebuah sistem pelanggaran yang memberlakukan nilai poin pada pelanggaran pertama diberi poin awal dan pelanggaran berikutnya manjadi kelipatan dari poin sebelumnya. Sistem poin merupakan perkembangan sistem sebelumnya yang ternyata belum memberikan efek jera pada pelanggar-pelanggar peraturan.
Pemberlakuan sistem poin terbukti lebih efektif dan cukup adil dalam menangani banyaknya kasus pelanggaran bernilai berat, karena pada sistem poin saat siswa sudah mencapai nilai poin pelanggaran tertentu berarti ia tamat. Berbeda dengan sistem berikutnya yang saya beri nama 3 kali terlambat = pulang, yang masih memberikan kesempatan kedua pada pelanggarnya.
Namun, memang tak ada gading yang tak retak. Sistem poin juga memiliki kekurangannya sendiri khususnya dalam hal pelanggaran ringan misalnya keterlambatan. Hal ini dikarenakan sistem poin memberikan kebijakan sanksi dari kualitas pelanggaran atau jumlah poinnya, dan keterlambatan merupakan poin ringan membuat para siswa meremehkan. Berbalik dengan sistem 3 kali terlambat sama dengan pulang yang lebih dominan ke kuantitas daripada kualitas pelanggaran.
Namun, disisi lain sebenarnya ini merupakan keuntungan yang harusnya dapat dimanfaatkan para siswa. Sekarang bayangkan saja, jika seseorang telah terlambat 3 kali dan diharuskan pulang. Bagaimana dengan hak siswa untuk mendapat pendidikan? apakah sekolah dapat dikatakan sukses bila siswanya tidak memperoleh haknya? tentu tidak.
Hal itu merupakan contoh pemberlakuan sistem pelangaran 3 kali terlambat sama dengan pulang. Akan tetapi hasilnya akan berbeda jika kita memberlakukan sistem poin. Siswa tidak akan kehilangan haknya dan dengan kelonggaran waktu yang diberikan diharapkan membuat siswa sadar akan peraturan dengan cara yang lebih halus.
Pelanggaran di kalangan siswa memang erat kaitannya dengan sistem pelanggaran yang diberlakukan di sekolah. Setiap sistem pelanggaran selalu memiliki nilai lebih dan kurangnya sendiri. Akan tetapi, pada akhirnya semua itu akan kembali pada siswanya sendiri. Tidak peduli sesempurna apapun sebuah sistem pelanggaran dan peraturan jika siswanya tidak memiliki keinginan untuk mengubah dirinya maka pelaggaran akan tetap terjadi. Dalam hal ini, peran guru dan orang tua amat diperlukan guna membentuk karakter dalam diri remaja dan secara tidak langsung memperbaiki moral bangsa.
Oleh : Yol (30)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar