About Me

Foto Saya
Warsinem Berkonde
WARGA SIJI ENEM BERNAFSU KOMPAK DAN PENUH IDE | X6 SMANSSA 2011/2012 °\(^▿^)/°
Lihat profil lengkapku

Orener's

Jumat, 20 Januari 2012
Pemberlakuan Sistem Poin guna Mengatasi Krisis Moral
di Kalangan Pelajar

          Dewasa ini, banyak sekali siswa yang kurang memperhatikan nilai dan norma yang berlaku di lingkungan sekolah terutama pada jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA). Pada tahun lalu misalnya, banyak terjadi insiden tawuran yang telah memakan banyak korban jiwa. Selain itu, banyak juga siswa yang mengenakan seragam sekolah yang tidak karuan. Hal itu dapat saya lihat dari penampilan seorang siswa yang biasa jumpai di hampir setiap sekolah.Namun, fenomena itu jarang sekali saya jumpai di SMA Negeri 1 Salatiga. Mungkin karena sistem poin yang dianut oleh SMA Negeri 1 Salatiga membuat siswa enggan untuk melakukan tindakan yang melenceng dari aturan siswa pada umumnya. Tetapi, memang tujuan awal SMA Negeri 1 Salatiga menerapkan sistem poin agar seluruh siswa SMA Negeri 1 Salatiga bisa bersikap tertib dan disiplin.
        Akhir-akhir ini, krisis moral sedang dialami oleh para pelajar. Hal ini dapat saya buktikan dengan banyaknya tawuran yang terjadi di kalangan pelajar, bahkan banyak juga yang telah melakukan seks di luar nikah. Yang lebih mengejutkan lagi, siswa SMA adalah salah satu penyumbang besar kasus pelanggaran yang menyebabkan meningkatnya krisis moral pelajar di Indonesia.
         Pemerintah telah menetapkan berbagai macam kebijakan supaya krisis moral di kalangan pelajar berkurang. Hal ini bertujuan agar siswa dapat memiliki kepribadian yang disiplin dan tertib supaya suasana saat proses belajar dan mengajar dapat berlangsung dengan kondusif. Namun, entah mengapa pelajar tak bermartabat melakukan perbuatan yang ricuh dan anarki.
           Banyak cara yang dapat dilakukan agar kondisi ketika proses belajar mengajar dapat dimulai dengan suasana yang kondusif. Hal itu dapat dicapai dengan berbagai solusi, salah satunya di SMA Negeri 1 Salatiga yang menerapkan sistem poin dalam menjalankan roda pembelajaran. Cara kerja dari sistem poin yaitu setiap pelanggaran yang siswa lakukan akan diberi poin, apabila masih melanggar maka poin yang telah didapatkan tadi akan dilipatkan. Misalnya saja, ada siswa yang terlambat masuk sekolah, maka siswa tesebut diberi poin 3 (tiga) atas pelanggaran yang ia lakukan, jika hari berikutnya masih terlambat, maka poinnya dilipatkan menjadi 9 (sembilan).
            Dari uraian di atas, dapat saya simpulkan bahwa untuk mengurangi jumlah krisis moral di kalangan pelajar akan menjadi berdaya guna dan berhasil guna apabila menerapkan sistem poin, karena sistem ini memiliki tingkat sanksi dan kedisiplinan yang tinggi, apabila poin yang siswa peroleh melebihi batas kuota yang sekolah batasi, maka siswa tersebut akan dikembalikan kepada orang tua siswa yang bersangkutan.

Muhammad Iqbal
X6 / 18

0 komentar: