About Me

Foto Saya
Warsinem Berkonde
WARGA SIJI ENEM BERNAFSU KOMPAK DAN PENUH IDE | X6 SMANSSA 2011/2012 °\(^▿^)/°
Lihat profil lengkapku

Orener's

Selasa, 17 Januari 2012

PEMBERLAKUAN SISTEM POIN PADA PELANGGARAN SISWA

Sekarang ini banyak  sekolah memberlakukan sistem poin pada  siswa yang melanggar aturan atau tata tertib sekolah. Sistem ini diberlakukan karena mungkin tidak efektifnya pemeberlakuan sanksi fisik bagi para siswa yang melanggar aturan yang tidak dapat memberikan efek jera bagi para pelanggarnya.
            Biasanya sistem poin ini diberlakukukan pada sekolah tingkat SMP dan SMA yang biasanya para siswa mulai mengenal pelanggaran-pelanggaran berat seperti mabuk, pemerkosaan, pembunuhan, hamil, dll. Jumlah poin yang diberlakukan berbeda-beda tergantung dari kebijakan sekolah masing-masing, seperti mulai dari 0-100 atau 0-500. Lalu jumlah pemberian poin pada tiap siswa pun  tergantung pelanggaran apa yang dilakukan oleh siswa tersebut. Seperti mulai dari pelanggaran yang ringan, biasanya jumlah poin pelanggaran yang akan diberikannya pun sedikit, begitu pula sebaliknya, jika pelanggaran yang dilakukan termasuk berat maka biasanya jumlah poin yang akan diberikannya pun biasanya lebih banyak. Bahkan hingga jumlah tertinggi pada tingkatan poin di sekolah tersebut, jika pelanggarannya memang sangat berat seperti pemerkosaan, mabuk, pembunuhan, dll.
            Selain itu, jika siswa mengulang pelanggaran yang sama biasanya jumlah poin yang diberlakukan pada pelanggaran tersebut semakin diulang semakin bertambah. Pertambahannya dapat dengan melipatgandakan jumlah poin tersebut dan kelipatan yang diberikan bisa sedikit maupun banyak tergantung penetapan jumlah poin yang ada pada sekolah tersebut. Lalu biasanya pihak sekolah yang dapat memberikan atau mengurus sistem poin bermacam-macam tergantung dari sekolah tersebut. Pihak sekolah itu bisa tiap guru, wali kelas, BK, OSIS, atau mungkin sekolah dapat membentuk sebuah organisasi guru yang khusus untuk mengurus system poin tersebut, dll.
            Sanksi terberat pada tiap-tiap sekolah biasanya sama yaitu berupa drop-out (DO) yang artinya siswa pelanggar tesebut dikeluarkan dari sekolah secara paksa. Karena jumlah poin pelanggaran yang dimiliki oleh siswa tersebut sudah mencapai atau melebihi batas ketentuan yang diberlakukan pada sekolah. Selanjutnya sekolah juga dapat merubah maupun menambah daftar pelanggaran yang akan diberikan poin yang disesuaikan dengan modernisasi yang membuat semakin banyaknya atau semakin beragamnya macam pelanggaran yang mulai berkembang. Selain itu, perubahan atau penambahan daftar pelanggaran yang disesuaikan dengan keadaan sekolah tersebut.
            Oleh karena itu, pemberlakuan sistem poin ini dirasa sangat membantu sekolah dalam mengarahkan dan meningkatkan kedisiplinan siswa saat berada di sekolah. Lalu diharapkan sistem poin ini perlu diberlakukan di sekolah-sekolah lain yang belum menerapka sistem poin ini.
MUHAMMAD ALFIAN WIDIYANTO (17 / X6)

0 komentar: